Saturday, May 6, 2017

Rumah Dijual – Perhatikan Faktor Apa Saja Yang Dapat Menghambat Penjualannya

“Rumah Dijual” adalah tulisan yang biasanya terpampang pada papan atau spanduk yang menempel di depan rumah seseorang yang hendak menjualnya. Menjual rumah itu tidaklah mudah karena nilainya yang tidak kecil, sehingga calon pembeli biasanya harus menimbang dengan masak-masak rumah seperti apa yang hendak dibeli serta persoalan keuangan yang harus diperhatikan.


Sebaliknya dengan orang yang hendak ingin menjual rumahnya, tidak sedikit orang yang grasa-grusu ingin agar rumahnya dapat terjual dengan cepat bagaimana pun caranya yang dimungkinkan karena kebutuhan mendesak akan perlunya suntikan dana.

Menjual rumah itu bukanlah seperti menjual emas yang bisa dengan mudah dapat terjual. Calon pembeli perlu mendapatkan rasa cinta terhadap rumah yang akan dibelinya. Ya seperti memilih pasangan saja harus disertai dengan rasa cinta, Anda juga mungkin tahu kalau cinta dipaksakan nantinya tidak akan enak, betul ga?


Jodoh itu ada di tangan Tuhan, akan tetapi kita juga harus berusaha. Bagaimana mungkin dapat jodoh bila kita hanya diam saja dirumah tanpa bergaul, betul ga? Tapi hasil akhir tetap ditentukan oleh Tuhan. Begitupun dengan menjual rumah, bagaimana mungkin rumah bisa terjual bila kita tidak memasarkannya.

Sebelumnya saya sudah menulis tentang cara memasarkan rumah, silahkan Anda baca disini: Tips Jitu Cara Jual Rumah Online Maupun Offline. Namun tidak cukup hanya berbekal bisa memasarkannya saja. Tapi harus didukung dengan faktor-faktor lainnya. Nah, faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan agar penjualan rumah tidak terhambat? Silahkan baca terus ke bawah ya.

Memasang Harga Tinggi


Memang sah-sah saja memasang harga berapa pun untuk rumah yang akan Anda jual. Toh rumah-rumah Anda sendiri, jadi bebas lah mau masang harga berapa pun ga ada yang melarang, tidak akan dihukum polisi juga kok. Tapi memasang harga adalah hal yang sangat krusial jika Anda ingin rumah Anda terjual cepat, maka Anda seharusnya tidak usah memasang harga yang terlalu tinggi.

Rata-rata orang yang akan menjual rumah memasang harga yang tinggi disebabkan karena pasti ada proses tawar menawar. Misal Anda ingin menerima uang dari penjualan rumah Anda netnya sebesar 300 juta setelah potongan ini itu, maka Anda memasang harga 500 juta karena berharap penjualan bisa terjadi di angka minimal 300 juta net dan syukur-syukur bisa terjual melebihi ekspektasi misalnya 400 juta.

Ini adalah pemikiran yang keliru. Mengapa? Karena calon pembeli pasti-lah ingin mendapatkan rumah bagus dengan harga yang miring. Bila pembeli melihat rumah Anda dan menaksir harganya 300 juta namun pada iklan yang tertera adalah 500 juta. Maka si pembeli pun akan kaget duluan dan berpikir “wah ini kalau pun ditawar mentoknya mungkin di harga 400 juta, sedangkan uang saya ada 300 juta”, ya udah deh ga usah dikontak, mending cari rumah lain aja.

Tidak Sesuai Dengan Iklan


Di era sekarang ini memasarkan rumah memang lebih mudah karena ada internet, jadi rumah dijual Anda iklannya bisa tersebar dari sabang sampai merauke. Namun, sekalipun Anda jangan sampai berbohong. Yups, kebohongan adalah hal yang sangat dibenci oleh semua orang. Apalagi kalau soal jualan dan Anda berbohong, pastilah penjualan rumah Anda terhambat.

Misal di iklan Anda menyebutkan rumah Anda bersertifikat SHM (Sertifikat Hak Milik) padahal kenyataannya masih AJB (Akta Jual Beli). Di iklan disebutkan air mengalir lancar padahal kenyataannya setiap hari senin air tidak jalan karena sesuatu hal. Di iklan disebutkan mudah di akses, padahal ternyata jalannya berliku-liku. Pada intinya sih jangan berbohong.

Anda jangan berpikir bohong sedikit-lah biar banyak orang yang tertarik dan datang berkunjung untuk melihat rumah, nanti kalau sudah datang cari alasan saja kenapa begini dan kenapa begitu. BIG NO!! Jangan sampai Anda mengecewakan calon pembeli.

Mungkin calon pembeli akan tertarik dengan melihat iklan rumah dijual Anda dengan kondisi yang super mulus dengan harga pasar yang pas. Tetapi ketika datang toh berbeda, pasti calon pembeli kecewa berat, walaupun Anda mencari banyak alasan misal atapnya bocor baru tadi pagi karena ada kucing jatuh dari genteng. Kalau sudah kecewa, susah banget untuk dirayunya bung. Dan yang paling berbahaya kalau si calon pembeli ngedumel dan berdoa “semoga rumahnya ga laku” karena dia sudah dibohongin. Hati-hati doa yang terdzolimi biasanya suka dikabulkan, wih ngeri.

Pasanglah iklan sesuai kenyataan (sejujurnya). Bila memang atapnya bocor, katakanlah bocor. Walaupun ada konsekuensinya yakni rumah Anda sulit dikunjungi calon pembeli. Namun Anda juga bisa menjelaskan misal karena atapnya bocor jadi harganya dikurangi sedikit. Atau berjanji akan memperbaiki atap yang bocor bila Anda mau membelinya, uang pembetulan diambil dari hasil penjualan atau ketika pembeli kasih dp maka sebagian uang dp digunakan untuk memperbaikinya.

Dengan membuat iklan yang sesuai pada kenyataan, walaupun rumah Anda terdapat kekurangan sehingga mengakibatkan sulitnya mendapatkan calon pembeli, akan tetapi bila ada yang tertarik dengan rumah Anda dan datang berkunjung, berarti dia serius mau membeli rumah Anda karena dia telah memahami kondisi rumah Anda.

Buatlah IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Bila Belum Ada


Tidak banyak orang yang ingin memiliki rumah dengan kondisi keuangan yang baik. Tetapi banyak orang yang ingin memiliki rumah namun belum memiliki uang yang cukup di tabungannya namun memiliki penghasilan tetap. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah salah satu solusinya.

KPR biasanya dilakukan oleh Bank, secara sederhananya Bank akan membayarkan (menalangi) dana pembelian rumah kepada penjual dan pembeli akan menyicil biaya talangannya itu ke bank. Nah, salah satu persyaratan agar rumah bisa dijadikan KPR adalah adanya IMB. Bila tidak ada IMB maka pihak bank tidak akan mau memberikan KPR. Oleh karena itu, segeralah buat IMB rumah Anda bila memang belum ada, atau segera cari surat IMB Anda bila sudah ada namun Anda lupa menyimpannya sehingga proses transaksi KPR bisa berjalan cepat bila ada calon pembeli yang ingin membeli rumah Anda dengan sistem KPR.

Rumah Jarang Dibersihkan


“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”. Jangan abaikan kesan pertama karena kesan pertama sangat penting dan menentukan si calon pembeli akan membeli atau tidak. Jangan beranggapan calon pembeli pasti akan menghubungi terlebih dahulu jika ingin berkunjung untuk melihat rumah Anda. Bisa saja ada orang yang langsung datang tanpa menghubungi Anda terlebih dahulu terlebih bila Anda mencantumkan alamat yang jelas dan mudah diakses.

Seketika itu dia ingin melihat isi rumah yang biasanya paling diperhatikan adalah kamar mandi, dapur, kamar tidur dan atap. Nah, kalau misalkan kamar mandinya kotor udah deh kesannya tidak bagus. Walaupun memang nantinya bisa dibersihkan, tapi tetap saja si pembeli jadinya ilfil karena menganggap Anda jorok.

Oleh karena itu, rumah harus selalu rapi dan selalu dibersihkan. Sehingga bila ada yang datang dadakan, kondisi rumah Anda selalu terlihat rapi dan bersih jadi peluang terjadinya penjualan lebih besar. Disamping itu kebersihan kan sebagian dari iman, jadi ga ada salahnya kan kalau rumah terus bersih, bagus juga buat kesehatan si pemilik. Tambahkan juga penyegar atau pewangi ruangan biar rumah terasa begitu segar.


Nah itulah tadi faktor-faktor yang biasanya menghambat penjualan rumah sebagai bahan referensi agar rumah Anda bisa cepat terjual. Saya doakan semoga rumah Anda bisa cepat laku ya, Aamiin.

No comments:

Post a Comment